Jika beberapa hari yang lalu, saya menuliskan tips memilih komponen untuk para gamer dari sudut pandang tujuan bermain, kali ini, saya ingin berbagi tips memilih komponen PC untuk para pekerja kreatif.
Zibest.com : Kenapa? Well, saya kira sekarang semua pekerja kreatif harus pakai PC untuk bisa mencari nafkah namun sayangnya, tidak banyak para pekerja kreatif yang paham komponen PC.
Padahal, prioritas pemilihan komponen ini dapat meningkatkan kinerja Anda (baca: menambah pendapatan ^,^) tanpa harus mengeluarkan dana yang berlebihan untuk komponen yang mungkin tidak akan Anda perlukan (alias mengirit modal… nyahaha).
Lagipula, tidak semua pekerja kreatif itu butuh spesifikasi PC yang sama, tergantung dari media yang Anda geluti.
Mari kita langsung melihat ke beberapa komponen yang saya kira penting untuk diperhatikan.
1. Memori / RAM
Saya taruh memori ini di bagian pertama karena komponen inilah yang paling sering salah kaprahnya. Banyak orang beranggapan semakin besar memori itu semakin bagus karena semakin kencang. Faktanya, belum tentu, tergantung dari media apa yang Anda geluti.
Saya dulu bekerja di industri media cetak, majalah, yang berarti saya berkutat di media gambar (image). Jika Anda berkutat di seputar gambar, Anda tidak butuh memori yang berlebihan. RAM 8GB itu sudah lebih dari cukup untuk mereka-mereka yang berkutat dengan file gambar.
Kenapa? Karena file image itu imut-imut, jika dibanding file media lainnya seperti audio, video, atau malah 3D model.
Saya sudah pernah mencoba memanipulasi file sampul majalah (yang ukurannya satu file-nya mencapai 100-200MB, tergantung dari file programnya – PSD, INDD, AI) dengan RAM 4GB, 8GB, dan 32GB di Photoshop, InDesign, dan Illustrator. Hasilnya, selisih kecepatannya hanya sekitar 2-3 detik dari yang 32GB dengan yang 4GB.
Itu tadi media cetak, file media digital jauh lebih kecil lagi – karena harus menghemat ruang di server. Jadi, ada baiknya, Anda mengalokasikan anggaran ke komponen lainnya jika Anda berkutat di file gambar.
Untuk kasta yang lebih tinggi, audio dan video, Anda mungkin butuh RAM 16GB atau lebih. Namun demikian, jika Anda berharap untuk meningkatkan kecepatan rendering (yang merupakan proses paling berat), memori yang lebih besar bukanlah jawabannya karena kecepatan rendering lebih bergantung kepada kecepatan procie Anda, bukan memori.
Sedangkan 3D model, well, ini sepenuhnya tergantung pada kelas perusahaan Anda – nyahaha… Untuk proyek kecil dan menengah, RAM 32GB mungkin sudah memadahi. Namun, itu bukan kasta komersial yang high-end (misalnya render farm) karena kasta high-end bisa saja butuh sampai 200GB RAM…
2. Storage
Saya kira untuk kapasitas storage, jenis media yang saya sebutkan tadi sudah dapat memberikan gambaran, image di tingkat paling bawah, disusul oleh audio, kemudian file video, kemudian 3D model di tingkat tertinggi.
Apa perlu SSD? Well, jika Anda berkutat dengan image, tergantung dari tarif per proyek Anda nyahaha…
Pasalnya, SSD akan mempercepat booting sistem operasi Anda, baik Windows, Mac, atau malah Linux (kayaknya jarang desainer pakai Linux ya… hehe) dan mempercepat waktu starting software manipulasi gambar yang Anda gunakan.
Namun selisih waktu tersebut tidak sebanding dengan selisih harga antara SSD dan HDD yang harus Anda bayarkan – kecuali tarif per proyek Anda sudah tinggi itu tadi
Untuk audio, jika Anda berkutat dengan musik elektronik, bukan yang recording (misalnya Fruity Loops untuk kelas amatirnya), Anda tidak butuh SSD. Namun jika Anda berkutat dengan musik recording, ada baiknya investasi ke SSD.
Pasalnya, musik rekaman biasanya dibagi per-track, gitar, vocal, drum, piano, sendiri-sendiri, yang ukurannya besar-besar. Hal ini butuh kecepatan 4K Random Access dari storage PC Anda. Di kecepatan 4K Random Access inilah SSD jauuuuuuh… lebih superior ketimbang HDD.
Bagaimana dengan video? Well, untuk proyek pribadi (vloger YouTube misalnya), bisa iya, bisa tidak. Seperti yang saya tuliskan di atas, kecepatan rendering itu lebih berpengaruh pada processor yang Anda gunakan. So, jika Anda berharap mempersingkat waktu rendering, Anda lebih baik mengalokasikan dana untuk prosesor yang lebih kencang.
Namun, SSD dapat mempercepat waktu membuka file-file video di software yang digunakan – sekaligus saat startingnya.
Di sisi lain, jika Anda bekerja di perusahaan profesional untuk klien kelas kakap, SSD wajib digunakan – toh dana Anda / perusahaan pasti jauh lebih besar ketimbang vloger YouTube ^,^ dan tenggat waktu yang jauh lebih sensitif di kelas ini.
Di kasta tertinggi, 3D model jelas butuh SSD namun jika Anda menggunakan dana pribadi, ada baiknya Anda mencicil SSD tadi keping demi keping – karena harga Rp/GB (Harga / Kapasitas) SSD yang masih tinggi dan Anda butuh ruang besar untuk bermain dengan model 3D – kecuali Anda baru saja dapat warisan.
3. Motherboard
Apa sih pentingnya mobo buat pekerja kreatif? Jujur saja, saya pernah memancing seseorang dengan pertanyaan ini hanya untuk sekedar iseng… nyahaha…
Jawabannya, mobo itu adalah tempat semua komponen menempel, bahkan sampai fan dan optical drive (kalau ada yang masih pakai…) Jadi, kesehatan mobo itu akan berpengaruh ke keseluruhan sistem PC Anda.
So, jika Anda memang berkantong sangat tipis, prioritas utama adalah durabilitas. Namun, jika Anda bisa menabung dan ingin yang berkualitas, saya ada beberapa aspek yang patut dipertimbangkan untuk para pekerja kreatif.
Pertama, carilah yang banyak lampunya… kawkawkaw…
Ralat. Pertama, pastikan mobo tersebut future-proof. Maksudnya, coba cari mobo yang fitur-fiturnya dapat berguna di masa depan (meski mungkin belum berguna saat ini). Misalnya, mobo-mobo berkualitas, seperti Gigabyte GA-X99-Designare EX, sekarang ini sudah menyediakan slot untuk drive NVMe PCIe SSD, baik itu dengan port M.2 ataupun U.2, ataupun port Thunderbolt 3.
Port U.2 misalnya akan meningkatkan bandwith SSD Anda jadi 32Gb/s (dibanding dengan SATA 3 yang hanya 6Gb/s). Sedangkan Thunderbolt 3 merupakan konektifitas terkencang yang ada sekarang ini dengan bandwith 40Gb/s.
Mungkin saat ini Anda masih belum pakai SSD PCIe ataupun perangkat Thunderbolt 3, namun, seperti yang saya bilang tadi, Anda bisa menabung terlebih dahulu sembari menunggu harga turun – toh mobo Anda nantinya sudah siap jika dana Anda sudah cukup.
Pasalnya, para pekerja kreatif akan banyak berkutat dengan manipulasi / editing file multimedia dan performa tersebut, di kebanyakan PC jaman sekarang ini, tersendat (bottleneck) di bandwith interface-nya (seperti USB 3.0 ataupun SATA 3) karena file-file multimedia yang semakin besar dan berat setiap harinya.
Karena itu, mobo-mobo yang mampu mendukung interface berperforma tinggi jadi sebuah fitur future-proof yang bisa dipertimbangkan.
Kedua, cara paling ideal (baca: irit) untuk mendapatkan sebuah PC yang performanya future-proof adalah dengan overclocking – meningkatkan performa PC dengan memaksanya bekerja di atas kecepatan pabrikannya. Overclocking ini sangat berguna agar procie Anda tidak obsolete di beberapa tahun kedepan.
Namun sayangnya, saya tahu masih banyak sekali pengguna PC yang takut atau bahkan tidak tahu soal overclocking. Jika Anda adalah salah satu yang masih awam soal overclocking, Anda bisa mencari mobo yang punya pengaman (fail-safe) di BIOS-nya. Misalnya saja seperti Gigabyte DualBIOS, fitur ekslusif dari Gigabyte, yang juga bisa Anda temukan di seri GA-X99-Designare EX tadi.
Dengan fitur DualBIOS ini, Anda sudah tak perlu lagi risau saat belajar overclocking.
Jujur saja, karena saya memang bukan lulusan teknik (saya lulusan Sastra), saya sedikit ngawur saat belajar overclocking tadi dan, jika bukan karena fitur DualBIOS ini, saya mungkin sudah makan korban belasan ‘jiwa’ mobo.
Asal tahu saja (sebagai referensi betapa ngawur-nya saya), Anda boleh percaya atau tidak, saya pernah merusakkan mobo murah (saya tidak enak sebut mereknya) dalam 3 hari pakai gara-gara yang saya yang terlalu nekat dan sok tahu… kawkakwakaw…
Pasalnya, seperti namanya, fitur DualBIOS di Gigabyte tadi memiliki 2 buah BIOS di dalam satu mobo, satu yang dipakai dan satu backup. Jika Anda keterlaluan (seperti saya) dan PC Anda tidak bisa menyala gara-gara salah atau rusak setting BIOS-nya, backup BIOS tadi akan meng-overwrite yang rusak dan mengembalikannya seperti kondisi awal (seperti fungsi Restore Factory Setting di ponsel – namun dalam tingkatan hardware).
Jadi, pada dasarnya, bagi saya ada 2 aspek penting yang harus dipertimbangkan saat memilih mobo untuk para pekerja kreatif: durabilitas dan fitur yang future-proof(karena saya terlalu pelit untuk beli komponen baru setiap 5 tahun sekali… nyahaha…)
To be continued…
Berhubung sudah terlalu panjang (dan saya sudah mengantuk ^,^), saya akan lanjutkan artikel ini di lain waktu untuk komponen yang belum sempat saya bahas di sini, seperti kartu grafis, dan procie.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar