salah satu pertanyaan yang paling sering dilontarkan ke saya adalah, “Bes, mendingan rakit PC atau beli PS3/4?” Jadi, sekarang saya ingin membandingkan kekurangan dan kelebihan antara PC gaming dengan platform lainnya.
Kenapa ada mobile gaming di sini? Well, mobile gaming sekarang juga sudah sangat populer jadi tidak adil rasanya jika saya tidak ikut memasukkannya di sini.
Tujuan tulisan ini adalah sebagai bahan pertimbangan agar Anda bisa lebih mudah menentukan alokasi dana dan juga waktu untuk memuaskan hobi main game dan saya akan kembalikan keputusan itu sepenuhnya di tangan Anda.
Harga
Kenapa ada mobile gaming di sini? Well, mobile gaming sekarang juga sudah sangat populer jadi tidak adil rasanya jika saya tidak ikut memasukkannya di sini.
Tujuan tulisan ini adalah sebagai bahan pertimbangan agar Anda bisa lebih mudah menentukan alokasi dana dan juga waktu untuk memuaskan hobi main game dan saya akan kembalikan keputusan itu sepenuhnya di tangan Anda.
Harga
money-wallpaper-5gg |
Saya tahu kita semua pelit karena kita maunya platform yang menawarkan paling banyak hiburan atau fungsi namun dengan harga paling murah. Karena itu, saya menaruh aspek ini di aspek pertama.
Dari sisi harganya saja, tanpa melihat manfaat sama sekali, saya mengurutkannya seperti ini, konsol merupakan platform paling terjangkau, diikuti dengan mobile, dan ada PC di urutan terakhir.
Konsol merupakan platform gaming paling murah karena memang alatnya yang paling murah. Harga PS4 sekarang ini adalah Rp 4-5 jutaan (harga tanggal 13 September 2016). Sedangkan dengan nominal yang sama, Anda bisa mendapatkan ponsel atau tablet kelas menengah namun Anda harus rela dengan kelas … untuk PC gaming (ummm, saya tidak enak menyebutnya, nyahaha).
PS4
Dari sisi harganya saja, tanpa melihat manfaat sama sekali, saya mengurutkannya seperti ini, konsol merupakan platform paling terjangkau, diikuti dengan mobile, dan ada PC di urutan terakhir.
Konsol merupakan platform gaming paling murah karena memang alatnya yang paling murah. Harga PS4 sekarang ini adalah Rp 4-5 jutaan (harga tanggal 13 September 2016). Sedangkan dengan nominal yang sama, Anda bisa mendapatkan ponsel atau tablet kelas menengah namun Anda harus rela dengan kelas … untuk PC gaming (ummm, saya tidak enak menyebutnya, nyahaha).
PS4
Sebenarnya aspek harga berpihak pada konsol karena variannya. Seri ponsel, tablet, atau malah hardware PC itu jauh lebih banyak ketimbang varian konsol. Varian konsol mungkin hanyalah sekedar perbedaan storage tetapi performanya semua sama – asal sama konsolnya, sama-sama PS4 misalnya.
Sedangkan perangkat mobile yang seharga Rp 4 juta dengan yang seharga Rp 7 juta itu performa gamingnya bisa jadi sangat berbeda – apalagi jika berbicara soal PC.
Plus, di sisi lain, mobile dan PC gaming bisa jadi sangat boros dari soal harga karena banyak game ‘Free to Play’-nya – khususnya bagi mereka-mereka yang tidak tahan godaan seperti saya ^,^. Apalagi jika Android adalah pilihan mobile gaming Anda, 90% game yang ada pasti punya In-App Purchase.
Saya pribadi menilai harga game premium itu sebenarnya jauh lebih murah ketimbang game ‘gratis’ tadi. Karena, game premium hanya perlu sekali bayar dan Anda bebas melakukan apa saja di game tersebut.
Dari sisi biaya ‘kegiatan’, alias biaya listrik, mobile mungkin yang paling murah namun selisihnya tidak akan terlalu banyak dengan konsol karena Anda harus ngecharge 2 jam sekali jika ingin bermain di platform mobile.
PC gaming lebih tricky dari biaya listrik atau perawatannya. Jika Anda terlalu pelit dan membeli PSU murahan atau masih menggunakan kartu grafis 2-3 generasi yang lalu, rekening listrik Anda bisa membengkak tiap bulannya.
BACA JUGA: PSU Abal vs. Yang Handal
Namun jika Anda cukup rajin dalam mencari informasi soal hardware, biaya kegiatan PC gaming Anda bisa ditekan dengan maksimal. Misalnya, jika Anda malas mencari informasi soal PSU berkualitas, bisa jadi, selain rekening listrik bulanan yang lebih mahal, kemungkinan besar, belum sampai satu tahun Anda harus membeli hardware baru – karena itu, saya selalu merekomendasikan hardware yang awet namun sedikit lebih mahal banderolnya karena jadinya sebenarnya lebih murah untuk jangka panjang.
Meski begitu, tetap saja, jika dibanding mobile dan konsol, PC gaming tetap jadi platform yang paling mahal.
Kepuasan Gaming
Dari sisi kepuasan bermain, saya kira saya akan sedikit bias di sini, namun saya merasakan kepuasan gaming tertinggi di PC, kedua di konsol, dan terakhir di mobile.
Kenapa? Ada beberapa faktor yang menurut saya menentukan kepuasan bermain, yaitu kontrol, variasi game, visualisasi, dan durasi bermain.
Kontrol, di game mobile itu paling amit-amit. Saya mungkin tidak akan pernah terbiasa bermain game-game bertempo cepat dengan menggunakan layar sentuh.
Anda memang bisa menggunakan game controller di smartphone atau tablet tapi tetap saja tidak banyak game yang sepenuhnya compatible dengan controller tadi – jika sudah lama bermain di konsol atau PC, Anda pasti akan sering merasakan ghosting (tombol-tombol yang tidak terdeteksi inputnya karena jari Anda terlalu cepat) saat bermain game bertempo cepat di platform mobile.
Di konsol, game controller-nya memang sangat nyaman sekali digunakan dan jauuuuuuh… lebih nyaman dibanding di layar sentuh. Namun PC punya segudang pilihan kontrol yang bisa digunakan, bahkan mouse saja ada ratusan pilihannya, dari yang seharga shampo untuk keramas sampai yang super premium.
Variasi game juga PC menang telak dibanding mobile dan sedikit di atas konsol. Game mobile rata-rata hanyalah tiruan dari game-game yang sudah laris sebelumnya jadi nilai variasinya sangat rendah karena tidak banyak ide original di sana.
Sedangkan game konsol menang dengan game-game eksklusifnya namun game PC jauh lebih banyak variasinya, dari game indie, MMO, sampai game AAA. Oh iya, variasi game di PC juga menang gara-gara ada dukungan modding yang sangat fleksibel.
Konsol? Well, bahkan Sony beberapa waktu yang lalu mengumumkan absennya modding di beberapa portingan game PC yang sebenarnya terkenal karena fleksibilitas moddingnya.
Visualisasi, modding game juga turut berpengaruh di sini karena karakter-karakter gadis yang mirip nenek-nenek jadi bisa mirip artis Korea gara-gara modding. Selain itu, PC juga menawarkan segudang teknologi grafis canggih semacam anti-aliasing, anistrophic filtering, dan bla bla bla lainnya – yang terlalu banyak disebutkan di sini.
Visualisasi di mobile gaming jauh lebih inferior dibanding konsol dan PC karena layarnya yang imut-imut dan API (Application Programming Interface) grafis yang masih tertinggal jauh perkembangannya di platform mobile jika dibanding 2 saudara tuanya tadi.
Bahkan, gara-gara ingin menghemat baterai, seringnya saya malah harus menurunkan kualitas grafis saat bermain di platform mobile.
Terakhir, di platform mobile, durasi Anda bermain sangat terbatas karena masalah suplai daya. Sehebat apapun baterai perangkat Anda, paling lama Anda bermain hanyalah 2 jam.
Belum lagi, kebanyakan game-game mobile pasti pakai yang namanya Energi, Stamina, atau istilah lainnya yang membatasi jatah waktu Anda bermain.
Konsol memang tidak punya masalah dengan suplai daya namun demikian suplai daya juga sebenarnya tidak hanya berpengaruh pada durasi karena hukum fisika itu pasti tetap berlaku – semakin kencang daya komputasi, semakin boros pula energi yang dibutuhkan, dan proses perubahan energi itu tidak akan pernah 100% efektif karena pasti ada energi yang terbuang menjadi panas.
PC punya ratusan pilihan produk PSU dari mulai yang abal-abal, yang seminggu mati, sampai yang premium seperti FSP Hydro G (sebut nama sponsor dulu ya… akwkakwakwa).
PSU ini menjadi salah satu bagian penting dari PC yang akan membedakan tenaga komputasi dan durasi kerja mesin gaming antara PC dan konsol – jika tidak percaya, coba saja bermain game di PS4 Anda 12 jam non-stop (itu rekor saya bermain game tanpa henti, tanpa beranjak dari tempat duduk di PC – kecuali untuk buang air karena, sayangnya, saya tidak punya pispot ^<^).
Fungsi Tambahan
Jika dilihat dari fungsi tambahannya, urutan platform gaming ini jadi terbalik dari urutan harga karena PC jadi yang pertama, mobile di papan tengah, dan konsol di urutan terbawah.
Kenapa saya bisa bilang demikian? Karena semua fungsi perangkat mobile sebenarnya bisa dilakukan di PC (termasuk main game mobile, dengan emulator) sedangkan perangkat mobile tidak bisa melakukan semua fungsi PC.
BACA JUGA: 3 EMULATOR ANDROID TERBAIK UNTUK WINDOWS
Konsol? Well, konsol memang hanya bisa digunakan untuk main game, atau paling tidak, tidak umum dijadikan sebagai alat komunikasi, untuk kerja, atau hiburan lainnya.
Fungsi konsol selain game yang paling umum mungkin hanyalah menonton film dan menonton film itu jauh lebih asik di PC yang lebih lengkap fitur pemutar videonya atau malah di mobile – meski layarnya lebih kecil, Anda bisa nonton film ehm di kamar mandi kawkawkakwa.
Mungkin penilaian saya ini sedikit bias karena, bagi saya pribadi, saya tidak bisa hidup tanpa PC karena saya lebih suka mengetik pakai keyboard fisik berukuran besar dan saya suka bekerja dengan melihat 2 layar berukuran 24 inci sekaligus.
Sedangkan untuk perangkat mobile, saya kira saya masih bisa hidup tanpa smartphone – apalagi jaman sekarang smartphone suka meledak sendiri hihihi…
Terlepas dari subjektifitas tadi, saya kira banyak para pekerja setuju bahwa PC dapat menawarkan fungsi lebih yang lebih banyak ketimbang perangkat mobile atau malah konsol.
Masalah
Aspek terakhir yang perlu dipertimbangkan adalah masalah atau bahasa kerennya troubleshooting. Aspek ini penting karena saya tahu banyak orang tidak ingin direpotkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk belajar.
PC gaming, sayangnya memang harus berada di posisi terakhir, diikuti dengan mobile, dan konsol menjadi juaranya.
Faktanya, sebaik apapun Anda menggunakan smartphone atau PC, Anda pasti akan berada di satu titik dimana harus berhadapan dengan satu masalah yang mengganggu kenyamanan Anda bermain.
Saya yakin Anda pernah mengalami tiba-tiba ada masalah dari sisi sistem operasi ataupun hardware di PC ataupun di perangkat mobile. Sedangkan konsol, karena sistem operasinya tertutup, tidak akan ada banyak masalah di sana.
Anda tidak akan mungkin mengklik banner “gadis SMA telan*ang” yang berujung dengan virus di konsol. Sedangkan PC dan smartphone lebih rentan dengan masalah seperti itu. Apalagi di mobile ada banyak situs yang memasang spam untuk install-install aplikasi (karena di PC ada AdBlock yang efektif untuk menyingkirkan banyak spam).
Itu tadi hanya satu contoh saja, masih ada masalah-masalah lainnya yang ada di platform mobile dan PC, yang tidak akan pernah Anda alami di konsol – smartphone bisa jadi jatuh ke kloset dan PC (gara-gara Anda pelit beli PSU berkualitas) bisa jadi mati total sewaktu-waktu.
Akhirnya…
Jadi, sayangnya, tidak ada platform gaming yang superior dari semua aspek.
Konsol menang dari sisi harga dan kemudahan penggunaan. Jika anggaran Anda memang sudah sangat terbatas karena terlalu banyak cicilan, motor, rumah, panci, memang lebih baik memilih konsol.
Karena, memaksakan anggaran dan membeli PC gaming abal-abal justru akan lebih boros kedepannya dan juga tidak akan memberikan kenyamanan bermain yang maksimal.
Jika Anda tidak suka belajar hal-hal berbau teknis, konsol juga menang karena Anda tidak akan mengalami banyak masalah di sini.
Sedangkan untuk mobile gaming, well, bagi saya, satu-satunya kelebihannya adalah soal mobilitasnya (walaupun Anda masih harus berhadapan dengan masalah baterai yang lenyap seketika). Namun, platform inilah yang paling jelek dari soal kepuasan bermain, walaupun berada di posisi tengah di aspek-aspek lainnya.
Platform ini juga mungkin lebih cocok bagi para pengguna mainstream karena mungkin mereka memang tidak memilih game sebagai hobi utama.
Jika Anda memang mencari kepuasan bermain game, percayalah, karena saya sudah mencoba ketiga platform ini (kurang lebih ratusan game konsol, ribuan game mobile, dan ribuan game PC), mobile gaming adalah pilihan terakhir Anda.
Terakhir, saya sekarang setuju jika ada yang mengatakan bahwa PC gaming bukanlah untuk semua orang karena harganya yang paling mahal di antara platform lain dan yang paling membutuhkan waktu untuk belajar lebih.
Namun demikian, saya pribadi memilih PC gaming karena ia bisa jadi pintu belajar untuk begitu banyak hal di luar gaming. Misalnya, saya jadi belajar overclocking (meski masih kelas kacangan kalau dibanding dengan kawan-kawan saya yang memang overclocker), hardware, sistem operasi dan software, ataupun scripting dan texturing gara-gara modding.
Itu tadi masih hal-hal yang berkaitan erat dengan PC gaming, belum menghitung hal-hal yang tidak terkait langsung. Misalnya, saya juga jadi lebih familiar dan lincah berkeliaran di dunia maya untuk mencari berbagai macam informasi, baik yang penting ataupun yang tidak penting ^,^, gara-gara PC gaming.
Yah, memang sekali lagi, semua hal yang berharga dan bernilai tinggi itu tidak akan dapat diraih dengan mudah karena ada harga dan waktu yang harus dikorbankan untuk melewati prosesnya. Jika Anda sama seperti saya yang tertarik untuk belajar berbagai macam hal sembari mencari kenikmatan bermain game tertinggi, saya yakin PC gaming adalah platform yang paling tepat untuk Anda.
Artikel ini disponsori oleh FSP Hydro G. PSU Berkualitas seri premium dari produsen Power Supply kelas atas yang akan menjamin kenyamanan PC gaming tertinggi dengan segudang fiturnya seperti sertifikasi 80 Plus untuk efisiensi tingkat tinggi, Japanese capacitors, dan proteksi kelistrikan lengkap untuk PC kesayangan Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar