Tentu diantara pembaca sekalian banyak yang memiliki barang elektronik. Nah diantara barang elektronik tersebut, khususnya yang berhubungan dengan power supply ataupun power adaptor biasanya akan terdapat logo untuk kode sertifikasi tertentu.
Yang paling umum dijumpai adalah kode UL (Underwriters Laboratories). Nah arti dari kode UL sendiri adalah merujuk pada sertifikasi tentang keselamatan, pengujian, validasi, inspeksi, terkait produk atau komponen yang berhubungan dengan listrik. Sertfikasi ini dikeluarkan oleh sebuah perusahaan konsultan keselamatan yang berbasis di Amerika, tepatnya di Northrook, Illinois.
Standar sertifikasi yang dikeluarkan oleh UL sendiri ternyata sangat banyak, tergantung spesifikasi dan kategori dari produknya. Namun terdapat 7 kategori standar yang dikeluarkan, meliputi :
- Sustainability Standards
- Standards for Electrical and Electronic Products
- Life Safety Standards
- Standards for Building Products
- Standards for Industrials Equipments
- Standards for Plastic Materials
- Standards for Wire and Cable
Dari ketujuh kategori di atas, ternyata terdapat lagi sub kategori yang lebih spesifik. Sebagai contoh adalah standards for wire and cables yang terdiri dari empat sub kategori seperti :
- UL 62, Flexible Cords and Cables
- UL 758, Appliance Wiring Material
- UL 817, Cord Sets and Power Supply Cords
- UL 2556, Wire and Cable Test Methods
Kabel UL 758 - 1007
Kabel tersebut tahan terhadap suhu hingga 80ºC dan tegangan 300 Volt. Kabel jenis ini dianjurkan untuk penggunaan kabel yang memerlukan sifat fleksibel untuk penggunaan rumah tangga.
Kabel UL 758 -1015
Kabel jenis ini memiliki ketebalan kulit PVC yang lebih besar. Kabel tersebut dapat bertahan hingga voltase 600 volt dan temperatur 105ºC.
Kabel UL 758 -1061
Kabel jenis ini mampu bertahan hingga temperatur 80ºC dan tegangan Volt. Namun jenis kabel tersebut mempunyai kulit yang sangat tipis. Jenis tersebut hanya dianjurkan dipakai pada bagian dalam peralatan yang tidak mengalami penarikan maupun tekukan.
Cobalah untuk membakar kabel dengan sertifikasi UL. Kabel jenis ini walaupun terbuah dari PVC, jika sumber api dijauhkan dari kabel yang sudah terbakar, maka api tidak menjalar lebih jauh. Api biasanya langsung kembali padam. Berbeda dengan kabel yang tidak dilengkapi dengan kode UL biasanya api akan terus menjalar dan meneteskan plastik yang terbakar.
Hampir semua peralatan elektronik yang akan di ekspor ke pasar Amerika mengisyaratkan penggunaan kabel jenis ini dan sertifikasi UL.
Sertifikasi UL sendiri bisa Anda temukan pada informasi spesifikasi produk. Salah satu contohnya adalah spesifikasi yang tercantum pada produk power supply sebagai berikut
Dari informasi spesikasi di atas mungkin Anda bertanya-tanya mengapa tidak terdapat logo UL meskipun produk ini telah mendapatkan sertifikasi standard UL. Hal ini dikarenakan FSP sudah masuk dalam daftar produk yang memenuhi standar UL. Sementara untuk UL sendiri memiliki kode yang berbeda-beda untuk standar yang lebih spesifik sehingga tidak dapat dicantumkan semuanya, dan digantikan dengan logo “Recognized Component Mark.”
Nah selain UL, produk milik FSP ini juga memiliki sertifikasi standar keselamatan lain yang dikeluarkan oleh organisasi serupa UL seperti CTDP, CSA, TUV dan NEMKO.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar